Selasa, 17 Mei 2011

PERAWAN BUAT ADIKKU

Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki.. Berikut cerita panas ini aku ingin berbagi pengalamantentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri.
Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22

tahun dan adikku berusia 18 tahun.
Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut

suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua

kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat

badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian

pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku

yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang

berjalan keluar rumah.
Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia

adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah

2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan

petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap…..
Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting,

tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami

menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara

swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa

menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik

melakukannya.
Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan

belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak

dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi

ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan

tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba

payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku

orgasme.
Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini

adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah

dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya

sendiri.
Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke

supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak

maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai

celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya

naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku,

sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya

500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan

sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol

adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku

membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan.

Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan

dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang

sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.
Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan

tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku

berusaha bersikap biasa.
Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku…

Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai

tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana

dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan

kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku

sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan

keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk

tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta

tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung

menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku

ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku

lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku

melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai

pakaiannya dan pamit pulang.
Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan

teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang

sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya,

tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.
Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku

berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku

menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga

bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan

setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika

kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin

merasakan tubuhku juga… dia menjawab:
“Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga

lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku

berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak,

“emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum

kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.
Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau

merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku

sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku

inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku

memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku

mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari

lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget

sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana

dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani,

aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku,

gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan

yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan

namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan

marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa

yang baru saja aku saksikan.
Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan

adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi

pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia

sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami

langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan

perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya

kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya,

aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya…

sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan

terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan

mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.

“Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula

menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya

mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel

dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah

langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…

“Ohhhhh…” katanya.
Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi

ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku

masih sangat tinggi.

“Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa

malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…

“Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya

tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan

kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah

ketika keluar dari rumahnya.
Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku

untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali

lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai

setiap orang di bis.
Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke

sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung

menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan

libidoku dengan cara berolah raga.
Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai

berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club

tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar

denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju

renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga

keluar, percuma sauna”
“Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi”
“Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka”

katanya
Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan

menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku

memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku

tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku

telanjang juga”.
Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang

sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku

pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya

sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat

segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku

terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku

sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku

onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala

kontolnya muncul diatas celana renangnya.
Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke

bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku

melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi

pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.
Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku

memulainya dengan berkata:
“Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”
“Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe

bahenol” katanya
“Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku

lebih berani
“Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…
Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku

melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke

tempatnya.
“Kenapa dimatiin” kataku
“Udah cukup panas kak” katanya
Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali

duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba

cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding

memekku, apalagi melihat kontol adikku.
Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak

keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”.
“Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada

tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara

takut dan ingin.
“Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku
“Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku
“Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya
“Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik

kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku

memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku

yang besar menempel di kontolnya.
Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah

adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan

menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup

G-string.
“Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya

dengan nafas memburu.
“Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah

posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.
“Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya

kepantatku.
Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan

kakakm John, inget dong”
Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel

aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget”
“Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau

kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.
Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan

tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca,

libidoku tambah naik..

“Persetan dengan pacar brengsek” batinku.
“Jangan disini” pintaku.
“Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas

pinggulku.
“Kakak belum siap” kataku.
“Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.
Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang

grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia

membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di

belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat

memeku dari belakang…
“Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.
Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari

belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja

ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus

menjilati memekku
“Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa

menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas

bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan

bagian dalam memekku gatal sekali…
Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..

“Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan

memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….
“udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah

adikku…
“Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku.
Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya

yang besar… dia kesulitan…
“Mana lubangnya kak..” katanya.
Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam

kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…
“Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja

yah dik”.
“Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.
“aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.
Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku

pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit

sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai

membuat aku gemas….
“Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku

pura-pura…..
“Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”
“Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang.
Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya

yang besar amblas ditelan memekku”
Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…”

teriakku.
Adikku menahan batangnya didalam memekku ….

“Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia

menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar

biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga

adikku…
“Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya.
“Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku.
Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku

merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul

erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya

maksimum.
“Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya
Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut

kontolnya di memekku…
“Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku

lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis.

Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali

diri.. “kenapa adikku????”
Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas

perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam

merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena

dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila

lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari

semalam.
Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada

seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah.

Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.
Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari

adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila

bersetubuh dengan adikku.
Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan

adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak

aku juga sangat ketagihan permainan seks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar